Minggu, 27 Mei 2012

Cerita dibalik Debate Competition ^^

Assalamualaikum..
Selamat siang readers dimanapun Anda berada, hehe udah kaya pembawa acara berita Tv aja, ckck amiin :D

Siang ini, aku pengen share sedikit nih temen-temen, tentang perlombaan yang aku ikutin beberapa hari yang lalu.. Lomba apa? Aaah ga usah disebutin juga udah bisa dibaca noh tuh dari judul :p Yak, debate competition alias lomba debat bahasa inggris.

Nah, perlombaannya itu antar kampus yang diselenggarakan di Payung Negeri. Dalam hal ini, team debat perwakilan dari kampusku yaitu Akbid Internasional itu ada 3 orang nih yang ditunjuk.. Perkenalkan saya Intan Fandini, Sandhita Akita Rinaldy, dan Suyogi Lendra Neka.

Dari kiri: Helen, Intan, Dita
Jujur sejujur-jujurnya, kita bertiga ini BELUM pernah mengikuti lomba debat bahasa inggris sekalipun. Aku juga tidak pernah mengikuti lomba debat sebelumnya, kebanyakan kalo di english olympiad atau english-english competition lainnya, aku pasti diikutsertakan di speech alias pidato bahasa inggris. Debate? Never. Hehe. Tapi kalau sudah namanya ditunjuk, berarti orang-orang percaya kepada kita, dan kata mama, kita harus menjalankan amanat tsb dengan baik, terima saja kesempatan ini sebagai suatu tambahan pengalaman, belum tentu orang lain mendapatkan kesempatan yang sama, alhamdulillah..

Persiapan juga dilakukan dalam waktu SATU MALAM saja saudara-saudara. Karena, motion juga baru dapet sehari sebelum lomba, jadi yaaaah persiapannya kurang maksimal. Apalagi dengan 7 topik, wah nekat sekali. Tapi, bagaimanapun juga udah janji bakal ngelakuin yang terbaik, walau ga janji bakal menjadi yang terbaik :)

Dengan bermodalkan kepercayaan diri, kekompakan, serta senyum tentunya, hehe, kita bertiga pun akhirnya maju!

Saat tampil sebagai negative team ^^

Aku sebagai 1st speaker, Dita 2nd speaker, and the stranger one 3rd speaker si Helen. The last, conclusion nya disampaikan olehku sendiri as the 1st speaker. Anyway, kata temen2ku, team kita cool, ada 2 duta mahasiswa dan 1 bule dari malaysia haha mereka yakin kita bakal menang, kalau begitu aminkan saja, amiiiiin o:)





Saat pengumuman, deg2an banget.. Tapi, alhamdulillah saat nilai dibacakan, Akbid Internasional di urutan tertinggi, menyusul Stikes Hangtuah dan Stikes Payung Negeri. Hwahhh beda nilainya itu tipis lho, dan kata dewan juri, Akbid Internasional itu lebihnya di penilaian tentang manner, yaitu body language, tuh kaan beneer "the power of smile" berguna sekali disini. Hehe. Spontan kita teriak kegirangan, alhamdulillah, terimakasih ya Allah.. Unpredictable and Unbelievable! Terimakasih buat semua yang mendukung serta mendoakan, khususnya dosen-dosen, bahagia rasanya pengalaman pertama langsung dapet juara :)

Terbukti lagi, betapa kuatnya sugesti saat mengatakan my magical words ini kedalam hati "Juara 1 jadilah". *Upss rahasia, hehe.

Dan ini, saat acara penutupan, sabtu kemaren.. Pulang kuliah langsung cuss.. Meski wajah lelah.. Hehe.

Tak terhitung anugerah dari Mu ya Allah..
Jadikanlah hamba pribadi yang selalu bersyukur..




















Intan Fandini
sumber foto : fb nya Rosalina Resti
 

Selasa, 15 Mei 2012

MRAN (Malam Renungan Aids Nusantara) 2012

Nah, readers, kemaren aku baru saja mengikuti suatu kegiatan di BKKBN.. Yaitu MRAN (Malam Renungan Aids Nusantara). Nah di kegiatan tsb, aku menjadi salah satu panitia bersama temen-temen STAR PKBI dan beberapa anggota PIK-M kampus2 di pekanbaru, dan kebetulan kali ini aku bertugas sebagai MC bareng Dika. Udah pada tau MRAN belum? Hmm baiklah, aku ceritain sedikit ya :)


Jadi temen-temen, MRAN itu adalah malam dimana kita merenung. MRAN ini diadakan tidak hanya di Indonesia saja, nama MRAN di internasional adalah “The International AIDS candlelight memorial” dan pertama kali dimulai di San Fransisco dan New York tahun 1983.

MRAN ini memiliki tujuan:
1.       Menghormati kenangan orang yang telah meninggal karena AIDS
2.       Memberikan dukungan dan semangat kepada orang yang hidup dengan HIV AIDS
3.       Meningkatkan kewaspadaan komunitas dan menurunkan stigma yang berkaitan dengan HIV AIDS
4.       Menggerakkan keterlibatan komunitas untuk memerangi HIV AIDS

Di Indonesia sendiri MRAN ini baru dimulai tahun 1989, dan pada awalnya hanya diselenggarakan untuk komunitas Gay (nahloh). Barulah pada tahun 1996 diadakan besar-besaran setiap hampir seluruh provinsi di Indonesia secara serentak dan biasanya memang diadakan di bulan mei.

Intinya, MRAN diharapkan bisa mengubah penderitaan menjadi tekad dan tindakan membawa perubahan :)

Registrasi peserta MRAN utusan PIK-M masing2

Pembacaan surat dari ODHA (Orang Dengan HIV AIDS).. Pengen nangiss..

Nonton video rekaman kisah ODHA.. Rata2 mereka sudah meninggal, namun ada juga yang masih hidup.. Suasana haru.. :(

Sambutan dari bapak perwakilan BPPMKB..

Sebagian peserta

Penampilan teatrical + puisi

Penampilan musik accoustic..

1 person, 1 candle

Lilin merah membentuk lambang HIV

Cap tangan kita semua, wujud kepedulian kita terhadap ODHA

With Dika, partner MC

With Dina, mantan temen kosan.. Hhe

With Angga, mantan partner duta, ini kulitku putihnya ga wajar nih disini haha

Kira-kira begitulah acara yang dimulai sejak pukul 19.00 sampe sekitar tengah malem aku baru pulang.. Kegiatan ini bermanfaat sekali untuk meningkatkan kesadaran kita untuk menghindari HIV AIDS dan tidak mendiskriminasi ODHA. Semoga hati kita tergerak semua untuk menjadi lebih baik lagi memanfaatkan anugerah kehidupan yang diberikan oleh Tuhan ini, amin :)

STOP diskriminasi ODHA!
Yang kita jauhi adalah penyakitnya, bukan orangnya..

Intan Fandini

Minggu, 06 Mei 2012

Pemenang atau Pecundang? Itu Pilihanmu!

Readers, udah lama aku ga nulis yang begini lagi. Kebanyakan akhir-akhir ini tulisanku seputar kegiatan dan kegiatan saja ya, hehe. Ehm baiklah, setelah kemaren menyelesaikan membaca beberapa buah buku psikologi remaja, fikiranku terbuka lagi dan kali ini aku akan mulai menulis tentang motivasi lagi. Semoga bermanfaat :)



Well, temen-temen pernah dengar kata-kata pemenang dan pecundang kan? Nah, sebenarnya apa yang membedakan pemenang dan pecundang BUKAN apa yang terjadi pada mereka. Aku tegaskan bahwa yang membedakan mereka adalah pilihan yang mereka ambil.

Temen-temen tau? Banyak pemenang yang dilahirkan dengan kondisi dan lingkungan yang buruk! Beberapa dari mereka dilahirkan dari orangtua yang kasar, dilahirkan dengan IQ rendah, dilahirkan di keluarga yang sangat miskin, bahkan dilahirkan dengan kondisi cacat. Meskipun demikian, mereka luar biasa sukses dan bahagia karena mereka memilih pikiran dan tindakan positif.

Pada saat yang sama, banyak pula orang yang dilahirkan pintar, kaya, dan berpenampilah menarik. Nah karena mereka memilih pikiran dan tindakan yang negatif, sesempurna apapun mereka akhirnya berakhir bangkrut, kecanduan obat-obatan, bahkan hidup sengsara.

Kita simak perbedaannya yuk!


#Pecundang

Ketika seorang pecundang mempunyai masalah, mereka selalu memilih untuk melakukan tiga hal. Pertama, mereka memilih untuk memberikan pembenaran. Contohnya, jika mereka telah kalah dalam suatu kompetisi, mereka akan memberi pembenaran kepada diri mereka sebenarnya, seperti "tidak ada waktu untuk berlatih", "aku tidak beruntung", atau "jurinya tidak adil".

Kedua, pecundang memilih untuk menyalahkan orang lain. Contohnya, mereka akan menyalahkan pelatih mereka, "dia pelatih yang buruk" atau mereka akan menyalahkan orangtua, "orangtuaku tidak mendukungku", "orangtuaku tidak berbakat dalam hal ini, aku mewarisi gen mereka".

Terakhir, pecundang lebih suka menghabiskan waktu untuk mengeluh dan mempertanyakan mengapa segala hal yang terjadi dalam hidupnya selalu buruk daripada memperbaiki kekurangan diri mereka sendiri.

Jika diri kamu melakukan hal-hal tersebut, jangan merasa buruk. Ini termasuk normal. Banyak remaja yang secara tidak sadar menjadi "mode pecundang" ini. Aku sendiri mengakui pernah berfikiran seperti itu, ternyata kata-kata yang kita lontarkan tanpa sadar merupakan kata-kata yang diucapkan seorang pecundang. Dan sekarang kita sudah mengetahuinya bukan? Jadi, apakah kita akan tetap menjadi "mode pecundang"? Apa yang akan terjadi jika tetap memelihara "mode pecundang" didalam diri kita? Kita akan benar-benar menjadi seorang pecundang sejati! Hiiiyy.

Masalahnya adalah, walaupun menyalahkan orang lain akan membuat kita merasa lebih baik untuk sementara waktu, namun ini tidak akan mengubah apapun! Kita akan tetap bermain dengan buruk. Kita akan tetap gagal di masa depan, kemudian kita akan merasa lebih buruk lagi.

Ketika kita menyalahkan sesuatu atau orang lain, sama saja dengan kita membuang energi.


#Pemenang

Apakah sang pemenang mendapatkan keberuntungan dan segala hal baik setiap saat? Tidak. Faktanya, beberapa dari mereka mungkin dilahirkan dalam keluarga miskin, mempunyai orangtua yang kasar, mempunyai guru yang buruk, atau jarang mendapatkan kesempatan. Namun, mereka selalu mempunyai kekuatan untuk membuat hidup mereka sesuai dengan yang mereka mau.

Ini karena pemenang memilih untuk BERTANGGUNGJAWAB untuk segala hal yang terjadi dalam hidupnya. Contohnya, jika mereka gagal dalam tes, pemenang akan bertanggungjawab terhadap situasi tersebut.

Daripada menyalahkan yang lain dan memberi pembenaran, mereka percaya bahwa MEREKA YANG MEMBUAT hasil tersebut karena pilihan yang dulu mereka ambil. Mungkin mereka kemarin memilih untuk tidak memperhatikan saat guru mengajar di kelas, mungkin dulu mereka memilih untuk tidak giat belajar, atau memiliki strategi belajar yang tidak efektif.

Karena pemenang percaya bahwa mereka sendiri yang membuat hasil yang diperoleh, mereka tau bahwa mereka mempunyai kekuatan untuk mengubah dan menciptakan hasil yang berbeda. Mereka juga percaya bahwa untuk mengubah sesuatu, merekalah yang harus mengubah diri mereka sendiri.

Bertanggungjawab memberi kita kekuatan.


Kita punya pilihan dalam hidup, jadi, pilihlah untuk menang!

Intan Fandini

Sabtu, 05 Mei 2012

I love radio broadcasting ♥

I love radio broadcasting.. It trains me to speak spontaneously. I can improve my speaking skill to many people. Several days ago, I had radio broadcasting at RRI Pro 2 88,4 MHz. I talked about Kartini's Day with my STAR PKBI team. Some people phoned us and responded our topic, it made us happy. Stay tune on your radio every wednesday with STAR PKBI team! :)


Selagi masih muda, gali pengalaman sebanyak-banyaknya

Intan Fandini