Minggu, 06 Mei 2012

Pemenang atau Pecundang? Itu Pilihanmu!

Readers, udah lama aku ga nulis yang begini lagi. Kebanyakan akhir-akhir ini tulisanku seputar kegiatan dan kegiatan saja ya, hehe. Ehm baiklah, setelah kemaren menyelesaikan membaca beberapa buah buku psikologi remaja, fikiranku terbuka lagi dan kali ini aku akan mulai menulis tentang motivasi lagi. Semoga bermanfaat :)



Well, temen-temen pernah dengar kata-kata pemenang dan pecundang kan? Nah, sebenarnya apa yang membedakan pemenang dan pecundang BUKAN apa yang terjadi pada mereka. Aku tegaskan bahwa yang membedakan mereka adalah pilihan yang mereka ambil.

Temen-temen tau? Banyak pemenang yang dilahirkan dengan kondisi dan lingkungan yang buruk! Beberapa dari mereka dilahirkan dari orangtua yang kasar, dilahirkan dengan IQ rendah, dilahirkan di keluarga yang sangat miskin, bahkan dilahirkan dengan kondisi cacat. Meskipun demikian, mereka luar biasa sukses dan bahagia karena mereka memilih pikiran dan tindakan positif.

Pada saat yang sama, banyak pula orang yang dilahirkan pintar, kaya, dan berpenampilah menarik. Nah karena mereka memilih pikiran dan tindakan yang negatif, sesempurna apapun mereka akhirnya berakhir bangkrut, kecanduan obat-obatan, bahkan hidup sengsara.

Kita simak perbedaannya yuk!


#Pecundang

Ketika seorang pecundang mempunyai masalah, mereka selalu memilih untuk melakukan tiga hal. Pertama, mereka memilih untuk memberikan pembenaran. Contohnya, jika mereka telah kalah dalam suatu kompetisi, mereka akan memberi pembenaran kepada diri mereka sebenarnya, seperti "tidak ada waktu untuk berlatih", "aku tidak beruntung", atau "jurinya tidak adil".

Kedua, pecundang memilih untuk menyalahkan orang lain. Contohnya, mereka akan menyalahkan pelatih mereka, "dia pelatih yang buruk" atau mereka akan menyalahkan orangtua, "orangtuaku tidak mendukungku", "orangtuaku tidak berbakat dalam hal ini, aku mewarisi gen mereka".

Terakhir, pecundang lebih suka menghabiskan waktu untuk mengeluh dan mempertanyakan mengapa segala hal yang terjadi dalam hidupnya selalu buruk daripada memperbaiki kekurangan diri mereka sendiri.

Jika diri kamu melakukan hal-hal tersebut, jangan merasa buruk. Ini termasuk normal. Banyak remaja yang secara tidak sadar menjadi "mode pecundang" ini. Aku sendiri mengakui pernah berfikiran seperti itu, ternyata kata-kata yang kita lontarkan tanpa sadar merupakan kata-kata yang diucapkan seorang pecundang. Dan sekarang kita sudah mengetahuinya bukan? Jadi, apakah kita akan tetap menjadi "mode pecundang"? Apa yang akan terjadi jika tetap memelihara "mode pecundang" didalam diri kita? Kita akan benar-benar menjadi seorang pecundang sejati! Hiiiyy.

Masalahnya adalah, walaupun menyalahkan orang lain akan membuat kita merasa lebih baik untuk sementara waktu, namun ini tidak akan mengubah apapun! Kita akan tetap bermain dengan buruk. Kita akan tetap gagal di masa depan, kemudian kita akan merasa lebih buruk lagi.

Ketika kita menyalahkan sesuatu atau orang lain, sama saja dengan kita membuang energi.


#Pemenang

Apakah sang pemenang mendapatkan keberuntungan dan segala hal baik setiap saat? Tidak. Faktanya, beberapa dari mereka mungkin dilahirkan dalam keluarga miskin, mempunyai orangtua yang kasar, mempunyai guru yang buruk, atau jarang mendapatkan kesempatan. Namun, mereka selalu mempunyai kekuatan untuk membuat hidup mereka sesuai dengan yang mereka mau.

Ini karena pemenang memilih untuk BERTANGGUNGJAWAB untuk segala hal yang terjadi dalam hidupnya. Contohnya, jika mereka gagal dalam tes, pemenang akan bertanggungjawab terhadap situasi tersebut.

Daripada menyalahkan yang lain dan memberi pembenaran, mereka percaya bahwa MEREKA YANG MEMBUAT hasil tersebut karena pilihan yang dulu mereka ambil. Mungkin mereka kemarin memilih untuk tidak memperhatikan saat guru mengajar di kelas, mungkin dulu mereka memilih untuk tidak giat belajar, atau memiliki strategi belajar yang tidak efektif.

Karena pemenang percaya bahwa mereka sendiri yang membuat hasil yang diperoleh, mereka tau bahwa mereka mempunyai kekuatan untuk mengubah dan menciptakan hasil yang berbeda. Mereka juga percaya bahwa untuk mengubah sesuatu, merekalah yang harus mengubah diri mereka sendiri.

Bertanggungjawab memberi kita kekuatan.


Kita punya pilihan dalam hidup, jadi, pilihlah untuk menang!

Intan Fandini

2 komentar:

Jangan lupa komentarnya ya readers, sebagai manusia, penulis juga butuh kritik dan saran positif :D