Kamis, 20 Januari 2011

Menghadapi ujian (ya Tuhan!)

Huaaaaaaahhh bentar lagi ujiaaannn !!! tanggal 24 24 24 24 24 24.. UAS disusul ujian praktek. Ckck. Oke Intan, tenang, satu2nya cara untuk mengatasi ini smua adalah menghadapinya. Ujian harus senang (kata seseorang sih). Okelah kalau begitu, dengan sedikit strategi dan persiapan, mari kita realisasikan ujian agar menjadi benar-benar menyenangkan. Check it out :D

Dalam menghadapi ujian, belajar mendadak memang tidak efektif. Banyak hal dan persiapan yang perlu dilakukan untuk membuat kita SIAP (paling tidak lebih terkonsentrasi) dalam menghadapi ujian. Seringkali banyaknya materi pelajaran dijadikan alasan oleh sebagian orang untuk menyatakan bahwa ujian itu sulit dan mengerikan. Padahal itu kembali pada persiapan dan sikap kita dalam proses belajar.

Dibawah ini, telah dirangkum tips mensiasati ujian dengan cara yang, ehm, bijak, maybe :p

1. Belajar itu memahami bukan sekedar menghapal.

Yap, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.

2. Membaca adalah kunci belajar.

Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.

3. Mencatat pokok-pokok pelajaran.

Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca (ditulis) ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.


4. Hapalkan kata-kata kunci.

Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

5. Pilih waktu belajar yang tepat.

Waktu belajar yang paling enak adalah pada saat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar enak yang sama lho. Tapi biasanya, dini hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.

6. Bangun suasana belajar yang nyaman.

Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Kalau bisa sih musik instrumental, ga pake vokal, jadi ketika belajar, konsentrasi kita ga buyar gara-gara kata2 di lagu itu. Kalian punya musik accelerated learning? Itu bagus buat otak kita. Musik itu merupakan penelitian Jepang dan Amerika yang dipercaya can make you genious! hehe, ga ada salahnya dicoba kan. Beli online aja. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain. Kalau bisa pilih tempat yang bersih, rapi, dan nyaman untuk kita belajar.

7. Bentuk Kelompok Belajar
Kalau lagi bosan belajar sendiri, bisa belajar bareng dengan teman. Tidak usah banyak-banyak karena tidak bakal efektif, maksimal lima orang. Buat pembagian materi untuk dipelajari masing-masing orang. Kemudian setiap orang secara bergilir menerangkan materi yang dikuasainya itu ke seluruh anggota lainnya. Suasana belajar seperti ini biasanya seru dan kita dijamin bakalan susah untuk mengantuk.


8. Latih sendiri kemampuan kita.

Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru/dosen, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.

Selain menjawab soal-soal latihan, ada cara lain untuk mengetes apakah kita sudah paham suatu materi atau belum. Coba kita jelaskan dengan kata-kata sendiri setiap materi yang sudah dipelajari. Kalau kita bisa menerangkan dengan jelas dan teratur, tak perlu detail, berarti kita sudah paham. Coba di depan cermin. Tips terakhir adalah metode jitu agar cepat dan luwes dalam memahami topik suatu pelajaran adalah dengan ditulis ulang, karena pada saat kita menulis otak kita tidak sekedar merekam tetapi juga turut menggambarkan/implementasi suatu pokok bahasan.

9. Kembangkan materi yang sudah dipelajari.

Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan (ceilah!). Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.

10. Sediakan waktu untuk istirahat.

Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.

11. Berdo’a sebelum dan sesudah belajar.

Satu dari yang terpenting bagi kita, adalah NIAT. Untuk memantapkan niat dan kemauan belajar kita tentunya jangan sampai melupakan do’a. Bagaimanapun, hal itu dapat semakin menambah spirit kita dalam belajar. Berdo’a akan membuat kita menjadi orang yang bersyukur, dan membuat hati terasa lebih lapang. Karena apapun usaha yang kita lakukan akan lebih berarti bila disertai DO’A.

Oh iya satu lagi, bagi kamu yang tidak suka cara belajar visual, cara untuk merekam suaramu di handphone lalu mendengarkannya setiap saat ingin belajar juga bagus. Bahkan, aku pernah membaca sebuah novel kedokteran yang menjelaskan bahwa pada saat kita tertidur sekalipun saat mendengarkan suara itu, otak akan secara tak sadar merekam apa yang kita dengarkan. Hm, menarik bukan?

Aku percaya, dengan persiapan yang matang, ujian apapun itu akan terasa lebih mudah dan lebih menyenangkan. Ga takut lagi deh menghadapinya. Tinggal mengerjakan dengan senyum aja ntar pas hari H (pengennya sih) hihi amiinn. How about you?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa komentarnya ya readers, sebagai manusia, penulis juga butuh kritik dan saran positif :D