Minggu, 05 Desember 2010

Mencintai apa adanya, "...As you are"



"Sometimes I try to count the ways and reasons that I love you, but I can't never count that far. I love you in a million ways and for a million reasons, but more than these I love you as you are..."
Begitulah Dolly Parton menyanyikan lagu "You are"

Aq sering cerita2 sama temen, kalo dia lg cerita tntg pacarnya, aq tanya deh apa yg dia cintai dari pasangannya, pake bahasaku sendiri. Jawabannya macam-macam. Tapi umumnya, mereka biasanya menyebut dengan lancar apa saja yang dia cintai dari pasangannya itu . Karena punya lesung pipit, karena sporty, keren, cantik, kulitnya putih, rambutnya panjang, dan sebagainya. Alasan lain, yaa karena pandai, karena cerdas, karena respect sama orangtua, karena mandiri, karena sederhana, dan karena-karena lainnya.

Lihatlah, kita ini masih berkutat pada pemahaman cinta "I love you as you have", aku mencintai apa yang kamu miliki. Aku jatuh cinta padamu karena rambutmu panjang dan lurus, aku mencintaimu karena kamu memakai kacamata, aku mencintaimu karena kamu orangnya supel pada siapapun, aku mencintaimu karena kamu rajin ibadah dan sholeh, dan sebagainya. Semua ungkapan itu sebenarnya menggambarkan pengertian cinta yang dangkal, walau tidak keliru .

Okkey gapapa, itu wajar, sebagian besar kita pasti seperti itu, aku pun tak memungkirinya . hhe . Namun semakin mengenal dan semakin serius untuk melangkah, pemahaman dan penghayatan cinta itu harus dikembangkan. Dari semangat I love you as you have, menuju I love you as you are... Aku mencintaimu bukan hanya apa yang kamu punyai, melainkan aku mencintai kamu apa adanya! Siapapun kamu, apa jadinya kamu, sampai kapanpun, walau bagaimanapun aku mencintaimu sebagaimana kamu ada...

Itulah mungkin kenapa kalau kita tanyakan pertanyaan itu pada pasangan suami istri, mereka pasti bingung mau jawab apa. Tidak selancar anak esema atau kuliahan yang sedang berbunga-bunga karena dilanda asmara. Suami istri ini tidak bisa menjawab bukan karena tidak punya jawaban yang rinci, melainkan, pemahaman cintanya sudah tidak lagi I love you as you have, tapi I love you AS YOU ARE. Mereka sudah tidak memusingkan lagi apa yang dimiliki atau tidak dimiliki oleh pasangan. Seperti sungai, hidup mereka telah mengalir begitu saja. Suka duka mereka arungi berdua. Pengalaman demi pengalaman telah menguji mereka. Dan sampai sekarang mereka tetap bersama, mesra, dan nyaman. Mereka sudah tak bisa memilah-milah lagi apa yang mereka cintai satu sama lainnya. I love you in a million ways and for a million reasons! mungkin mereka bisa membuat catatan panjang tentang apa yang mereka cintai, namun akhirnya bermuara pada but more than these, I LOVE YOU AS YOU ARE...

Naaah... jangan kuatir bagi kita generasi muda.. kita pun bisa seperti itu, semakin intensif relasi dan komunikasi kita pada pasangan, sadar atau tidak, kita pun menuju ke arah yang sama. Tentu saja tidak otomatis dan secepat kilat. Semua butuh proses dan waktu tentunya. Menurut aku, kita perlu mengusahakannya dengan memulainya dengan pemahaman akan cinta yang sejati. Cinta sejati itu cinta yang berbagi. Konsepnya bukan take and give, melainkan give and give. Memang mudah sih untuk diucapkan, tapi susah juga untuk diterapkan. Tujuannya adalah kebahagiaan pasangan, barulah kebahagiaan kita sendiri. Dari cinta akan ini dan itu, as you have, menjadi cinta apapun, whoever you are. Kitapun menjadi unspeakable! Tidak bisa lagi mengatakan bahwa kita mencintainya karena A, B, C, .. sampai Z. Daaaan kita sudah sampai pada cinta sebagai komitmen, kehendak, dan ikrar bersama sampai langgeng. Cinta bukan perasaan lagi, tapi, komitmen! ^^

2 komentar:

  1. wah kren kren.. bahasanya simple mdah d baca.. critanya artikel nya mnarik lagi.. lanjutkan ntan,,, :)

    buat serialnya sekalian pasti nambah ok..

    BalasHapus
  2. wah maacii . hhe :D
    oke nanti dicoba..
    thanks yah yopii
    kritik dan saran sangat diharapkan .
    :)

    BalasHapus

Jangan lupa komentarnya ya readers, sebagai manusia, penulis juga butuh kritik dan saran positif :D